[OOT] Bacotan Remaja Labil Mengenai Ateisme dan Agnostisisme
February 03, 2022
A. Pengantar
Oke, gue tahu ini out of topic banget, tapi gue pengen meluapkan kefrustasian dan pendapat-pendapat gue mengenai ateisme, agnotisme, serta kaitan pelarangan mereka dengan pelanggaran HAM. Artikel yang kalian baca ini ditulis oleh remaja labil yang philosopher try-hard alias filsuf gagal.
Gue rasa sebagian besar dari kita udah tahu kalau ateisme adalah suatu pandangan yang tidak mempercayai Tuhan sedangkan agnostisisme adalah suatu pandangan bahwa ada atau tidak adanya Tuhan tidak akan bisa dibuktikan oleh manusia. Itu definisi kasar ateisme dan agnostitisme.
B. Some Foolish Opinions from Some Theists
1. Orang ateis dan orang agnostik merupakan orang-orang yang gak punya moral karena mereka gak punya "aturan agama".
Jadi orang punya aturan agama = orang bermoral? OMG, gue kasihan sama orang yang masih punya pikiran kayak gini karena pasti IQnya dibawah satu. Gue rasa cuma orang dengan otak seupil yang bilang kalau Osama bin Laden tuh "orang baik". Selain itu, cuma orang idiot yang bilang bahwa tindakan Mary I of England (seorang ratu Katolik) yang mengeksekusi ratusan orang Protestan di Inggris merupakan tindakan terpuji.
Jadi, punya atau tidak punya agama berpengaruh kecil terhadap tindakan dan moral seseorang. Tindakan dan moral seseorang dipengaruhi oleh karakteristik dan pemikiran-pemikiran yang dimilikinya. Kalian tuh harusnya gak usah khawatir sama orang ateis dan agnostik kecuali orangnya seautis Nurdin M Top dkk. Daripada takut ateisme dan agnostisisme mendominasi dunia, mendingan kalian mikirin ISIS dan Boko Haram, yaitu dua kelompok yang dibuat oleh orang-orang BERTUHAN dan BERAGAMA. The point is, baik-buruknya orang gak ditentukan sama kepercayaannya. Baik-buruknya orang merupakan permasalahan kompleks yang bisa dibahas dari berbagai sisi.
Oh iya, gue meragukan eksistensi Tuhan tapi gue gak pernah tuh ngebom orang atau ikut berperan dalam suatu genosida.
2. God is obviousy exist.
Apakah ada ilmuwan yang punya bukti ILMIAH mengenai keberadaan Tuhan? Yup, I thought so. So, God's existence is not obvious.
Gue rasa kebanyakan orang lebih sering menggunakan akal daripada sains dalam hal-hal yang menyangkut eksistensi Tuhan. Manusia memang bisa menggunakan nalar untuk 'membuktikkan' bahwa Tuhan itu ada atau tidak. Tapi benar dan salah hasil penalaran itu sama-sama punya potensi benar dan salah karena tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hasil penalaran itu. Hal-hal spiritual memang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan empiris karena tidak ada manusia yang mati lalu bisa menceritakan pengalamannya di afterlife kepada orang yang hidup. Selain itu, orang-orang yang mengaku bertemu Tuhan, santo-santa, nabi, atau malaikat, tidak bisa memberikan bukti fisik pertemuan mereka.
Oh iya, gue juga mempunyai beberapa pertanyaan yang gue harap bisa memperdalam pemahaman kalian mengenai eksistensi Tuhan. Apakah hanya karena Tuhan tidak bisa dilihat itu bisa dijadikan fondasi bahwa Tuhan tidak ada? Kita tidak bisa melihat pikiran, tapi siapa yang sih gak pernah punya 'pikiran'? Kita tidak bisa melihat memori, lalu apakah semua hal yang kita ingat sebenarnya hanya omong kosong? Pemerintah jarang sekali mendengar teriakan rakyat, apakah itu berarti mereka hanya orang-orang fiktif? Sebaliknya, apakah kehidupan dan alam semesta merupakan bukti pasti dari eksistensi Tuhan? Apakah tidak ada kemungkinan bahwa kehidupan terjadi begitu saja?
At the end of the day, teori "hidup terjadi begitu saja" sama mungkinnya dengan teori "Tuhan menciptakan semuanya".
3. Ateisme dan agnostisisme buruk karena orang-orang ateis dan agnostik ingin bebas dari konsekuensi dosa.
So what? Emangnya enak hidup dipenuhi rasa takut?
Dan plis deh, orang beragama yang berpendapat gitu gak usah muna. Emang kalian gak pengen sesuatu dari percaya pada Tuhan atau mengikuti suatu agama? Gue yakin kebanyakan orang yang percaya pada Tuhan dan mengikuti suatu agama pasti pengen masuk surga. Gue ragu banyak orang teis yang menahan penderitaan mereka kalau mereka gak yakin dengan suatu reward dari Tuhan. Gue yakin juga kalau beberapa orang tuh beragama dan percaya Tuhan supaya batinnya tenang, bukan karena alasan yang logis atau rasional. In the end of the day, kebanyakan orang taat mengikuti agamanya karena reward yang dikatakan di kitab-kitab suci.
Seandainya jiwa seorang Paus di pintu surga, terus Tuhan bilang bahwa tuh Paus udah pasti gak masuk surga, terus Pausnya dikirim lagi ke bumi, yakin gak tuh Paus masih sereligius sebelum dia ke pintu surga?
4. Komunisme = Ateisme
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi. (sumber: id.wikipedia.org)
Komunisme adalah paham yang menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang produksi harus menjadi milik bersama. (sumber: https://www.facebook.com/notes/anda-bertanya-ateis-menjawab/apakah-ateis-itu-komunis/123407424481576)
Masih gak ngerti bedanya? Buat yang udah lulus SMA, gue heran kenapa kalian bisa lulus dari SMA. Buat yang belum lulus SMA, gue harap kalian ngerti bedanya ateisme dan komunisme.
5. Ateisme dan agnostisisme tidak memberikan tujuan hidup yang jelas.
Memang benar bahwa tujuan hidup tidak jelas dalam ateisme dan agnostisisme. Tapi apakah semua orang ateis dan agnostik tidak punya tujuan dalam hidup mereka? Cuma orang dengan otak sekecil tai yang bilang iya.
Terkadang, lebih baik kita gak punya tujuan hidup daripada tujuan hidup kita merugikan orang lain. Setidaknya orang ateis dan agnostik gak bakalan bunuh orang lain hanya karena mereka misinterpret kitab suci atau fanatisme sempit mereka terhadap Tuhan. Itu adalah kegiatan yang dilakukan umat BERAGAMA dan BERTUHAN dari berbagai agama dan negara.
Besides, whether I have purpose or not in my life is my business, not yours.
6. Orang ateis dan orang agnostik bakalan masuk neraka.
Orang yang judgmental kayak lu bisa masuk surga? Gue kasihan sama penghuni surganya.
C. Pelarangan ateisme dan agnostisisme serta kaitannya dengan pelanggaran HAM.
Orang Indonesia tentu tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang berketuhanan. Secara kasar, artinya Indonesia merupakan negara yang percaya pada Tuhan. Apakah itu artinya seluruh rakyat Indonesia harus percaya pada Tuhan?
Berarti negara Indonesia memaksakan suatu aliran kepercayaan atau pandangan kepada rakyatnya. Padahal salah satu hak asasi manusia adalah bebas beragama. Berarti negara Indonesia telah melanggar hak asasi rakyatnya.
Sebenarnya sih gue kurang yakin apakah ateisme dan agnostisisme benar-benar dilarang di Indonesia secara hukum, tapi toh di KTP gak ada pilihan agnostik dan ateis. Sila pertama pancasila sendiri berbunyi,"Ketuhanan yang Maha Esa." In some way, ateisme dan agnostisisme 'dilarang' di Indonesia.
Seperti yang gue tulis sebelumnya, baik-buruknya orang tidak ditentukan oleh agamanya. So, kalau ateisme dan agnostisisme dilarang karena pemerintah takut orang-orang jadi gak punya moral, harusnya dari dulu agama juga dilarang karena kelakuan orang-orang beragama sendiri gak semuanya bermoral.
Menurut gue gak masalah kalau lo seorang neo-nazi (walaupun gue berpikir kalau neo-nazisme itu bodoh) asalkan lo gak melakukan kejahatan terhadap seseorang hanya karena orang itu Yahudi. Gue tahu kalimat itu random, tapi hal yang ingin gue sampaikan adalah bahwa seseorang harusnya dihukum karena apa yang ia lakukan, bukan yang ia percayai. Lagipula, kalau gue menganut Yahudi, Kristen, Katolik, dan Islam sekaligus, apakah gue melanggar hak lo? Gak kan. Tapi gue melanggar hak lu kalau misalkan gue nyuri saksang lu gara-gara gue nganggep itu haram buat lu. Selain itu, yang harusnya dilarang tuh bukan ateisme dan agnostisisme, tapi segala bentuk intoleransi beragama. Intinya, gue gak peduli apa yang lo ajarkan dan yang lo lakukan dalam agama lo asalkan itu gak berdampak negatif ke masyarakat.
Jadi, why the hell ateisme dan agnostisisme harus dan masih 'dilarang' di Indonesia? Apa sih salahnya tidak percaya pada Tuhan? Apa salahnya meragukan eksistensi Tuhan? Mengapa sebagai manusia kita tidak boleh menyangkal Tuhan? Mengapa sebagai manusia kita tidak boleh meragukan eksistensi Tuhan? Mengapa semua orang harus percaya kepada Tuhan jika tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan Tuhan itu ada?
Seseorang harusnya bebas memilih apa yang mereka percayai. Melarangnya untuk mempercayai sesuatu merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Mengapa? Karena kita mempunyai otak, organ tubuh yang sudah ada sejak kita lahir. Karena kita memiliki otak, kita bisa menentukan apa yang kita percayai. Dengan merenggut kemampuan untuk menentukan itu, sama saja menyangkal bagian diri manusia yang paling penting. Selain itu, lo seharusnya mikir apa perasaan lo kalau suatu kepercayaan dipaksakan ke lu.
Buat kalian yang masih berpikir bahwa orang ateis dan agnostik pergi aja dari Indonesia, gue punya komentar buat kalian:
Shame.
On.
You.
Narrow-minded.
Assholes.
Sekarang sudah lazim untuk mendengar orang berkata "Aku tersinggung dengan itu." Seolah-olah itu memberikan mereka semacam hak. Itu sebenarnya tidak lebih dari sebuah...rengekan. "Aku rasa itu menghina." Itu tidak punya arti; itu tidak punya tujuan; itu tidak punya alasan mengapa itu harus dihormati sebagai kalimat. "Aku tersinggung oleh itu." Well, so fucking what. -Stephen Fry
Tags