Finally, gue update film baru! Sial banget gue ngelewatin The Great Gatsby sama Epic-_- Nonton Jurrasic Park 3D aja kagak, ampun om Steven Spielberg... :"
Dimulai dari opening sequence yang menurut gue cukup keren, Louis Letterier mengenalkan kita pada empat pesulap-Daniel Atlas (Jesse Eisenberg), Henley Reeves (Isla Fisher), Jack Wilder (Dave Franco), dan Merrit McKinney (Woody Harrelson). Mereka berempat menerima kartu tarot dan berkumpul di sebuah apartemen.
Satu tahun kemudian, mereka berempat sudah menjadi pesulap terkenal (The Four Horsemen) yang dibiayai oleh Arthur Tressler (Michael Caine). Sebagai penutup show mereka di Vegas, mereka berhasil merampok bank di Paris. Hal ini menyebabkan kegaduhan dan kebingungan. FBI mengutus Dylan Rhodes (Mark Ruffalo) dan seorang agen interpol bernama Alma Vargas (Melanie Laurent). Bukan hanya FBI yang mengawasi The Four Horseman, tapi ada juga Thaddeus Bradley (Morgan Freeman) yang hobinya adalah membuka rahasia pesulap.
Gue sebenarnya suka film yang menampilkan semacam 'gank' seperti The Breakfast Club, The Goonies, The Avengers, Harry Potter, Madagascar, dll. Biasanya seru dan lucu. Sayangnya, NYSM tidak memfokuskan pada karakter dan hubungan mereka seperti lima film yang gue sebut tadi. Yang menjadi fokus utama film ini adalah trik dan magic. Emang harus gue akuin kalau trik sulap yang dipakai film ini seru dan keren, tapi karakter-karaternya jadi dibayang-bayangi sehingga kekurangan rasa epik (?) David Yates saja bisa kok menyeimbangkan aksi dan pengembangan tokoh dalam tiga (kecuali Harry Potter and the Half-Blood Prince) film Harry Potter yang terakhir.
Ehem, back to the topic. Hey, hebat banget si Shosanna (Inglourious Basterds) bisa terdampar disini. Aktingnya lumayan disini, tapi tetap lebih bagus waktu di IB. Isla Fisher, Woody Harrelson, dan Dave Franco membawakan decent performances, but not enough to leave a deep impression. Boleh dibilang aktor utama yang bersinar adalah Mark Ruffalo. Rasa frustasinya saat mengejar The Four Horsemen dapat banget. Dan di pertengahan, chemistry-nya dengan Melanie Laurent membaik.
Sebenarnya bukan salah aktor-aktornya jika mereka tidak bisa mengembangkan karakter dengan baik. Ini salah tim penulis, yaitu Ed Solomon, Boaz Yakin, dan Edward Ricourt. Apalagi pengantaran klimaks yang terlalu cepat dan terkesan buru-buru. Walaupun memang harus diakui trik yang ditampilkan menarik, dan bahkan ada beberapa trik yang 'terjawab'.
Spoiler : menurut gue pribadi, twist-nya biasa aja.
It's not a complex movie like The Prestige, it's a feel-good movie with decent performances from the cast. As a simple viewer, I rate this movie 8/10, but as a reviewer, 6/5/10.
pic cr :
impawards.com
moviefanatic.com
geektyrant.com