Hoah, udah 19 Juni aja, berart bentar lagi gue masuk T_T Berhubung gue lagi
Ellen "Elly" Andrews (Claudette Colbert) memutuskan untuk melarikan diri karena ayahnya (Walter Connolly) tidak merestui pernikahannya. Dia memutuskan untuk ke New York dengan menumpang bus dan bertemu dengan Peter Warner (Clark Gable). Walaupun mereka sama-sama merasa terganggu dengan kehadiran satu sama lain, Peter merawat Elly ketika ia suitcase beserta uangnya dicuri. Mereka menemani satu sama lain dalam perjalanan ke New York, hingga akhirnya Elly mengakui perasaan cintanya pada Peter.
Sejauh ini cuma ada tiga film Classic Hollywood kesukaan gue; Funny Girl (love you Barbra!), The King and I, dan The Sound of Music. Tiga-tiganya punya kesamaan, yaitu mereka sama-sama film musikal. Mungkin karena gue 'dialihkan' oleh lagu-lagunya, gue bisa menikmati tiga film itu. Sebaliknya, film Classic Hollywood yang emang drama atau romance, gue gak bisa menikmati, seperti Breakfast at Tiffany's, An Affair to Remember, bahkan film yang sering masuk dalam daftar film terbaik sepanjang masa : Gone With The Wind. Karena itu gue agak skeptis dengan film. But, you know what? I totally enjoyed it!
Sebelum gue nonton ini, gue udah bertekad *ceilah* untuk memperlakukan film ini sebagai film lama, jaman-jamannya klise. Apalagi ini film 30an. Mungkin inilah yang menyebabkan gue bisa menikmati film ini ketimbang tiga film yang tadi gue sebutin itu. Atau, itu karena akting Claudette Colbert jauh lebih bearable daripada Vivien Leigh yang menurut gue lebay banget. Yah, walaupun se-cheesy Breakfast at Tiffany's, BAF itu film 60an, makanya gue kurang berpegang dengan fakta bahwa itu film Classic Hollywood.
Film ini adalah film screwball comedy pertama. Apakah Screwball comedy? Menurut salah satu blog yang gue baca, screwball comedy adalah dimana karakter wanita lebih dominan daripada pria, dan ada beberapa unsur (subplot) seperti konflik sosial atau melarikan diri dari sesuatu. Jujur...gue gak ngerti unsur komedi film ini, ataupun apa lucunya film ini. Seingat gue, cuma ada 2-3 adegan yang berhasil bikin gue nyengir, tapi nyengir doang gak pake ketawa. Maap, kalian harus baca sedikit curhat gue (lagi).
Sigh, lagi-lagi gue gagal menikmati komedi, padahal gue bisa ngakak tuh kalau nonton Big Bang Theory, HIMYM, 30 Rock, dll. Tapi giliran film-filmnya Woody Allen dan the-so-called-rom-COM, gue gak bisa ketawa. Walaupun gue bisa ketawa pas nonton The Addams Family, Wag the Dog, dan Shaun of the Dead yang notabene black/dark comedy, gue malah cengok karena gak ngerti dimana kocaknya The Quiet Family dan Pulp Fiction. Gue lebih ngerti Inglourious Basterds. Yah, mungkin saraf humor gue bermasalah atau kebanyakan reviewer lebih ngerti komedi daripada gue.
WARNING : CONTAIN SPOILER!
I personally think that It Happened One Night is one of the most iconic movie I've ever watched. Cukup banyak adegan-adegan di film ini yang nantinya akan diikuti banyak film, contohnya :
1. Peter membuka bajunya dan secara tidak sengaja memperlihatkan bare chest-nya.
2. Elly dan Peter harus menyebrangi sungai dan Peter menggendong Elly. (piggyback)
3. Peter dan Elly yang mukanya berdekatan (hampir ciuman) dengan posisi Elly di bawah Peter.
4. Peter menemui ayah Elly dan mengakui ia jatuh cinta pada Elly.
5. Last but not least, Peter yang memakan wortel mentah. (Bugs Bunny)
Gue gak tahu apakah ada film yang pernah melakukan adegan-adegan diatas sebelum film ini dirilis. Kalaupun ada, kayaknya cuma 1-2 doang. Yang udah pasti gak ada di film sebelumnya itu nomor 1 dan 5.
Gue agak kaget karena Gable dan Colbert ogah-ogahan waktu shooting film ini. Padahal akting mereka berdua bagus menurut gue. Dan entah kenapa, gue lebih suka Gable di film ini dibandingkan waktu dia di GWTW.
Komentar gue gak banyak sih. Film ini mempunyai pacing yang gak buru-buru. Kita diajak untuk melihat interaksi Peter dan Elly tidak hanya lewat gerakan, tapi juga kata-kata. Dan sebaik-baiknya Peter, Peter juga mempunyai motif tertentu yang akan menguntungkan dirinya. Dan Elly digambarkan sebagai gadis kaya yang manja, tapi ia mempunyai tekad yang kuat untuk hal yang diinginkannya.
Yang gue sayangkan, karakter Peter disini hampir gak pernah ngomongin isi hatinya atau pikirannya ke Elly. Justru Elly yang berperan banyak disini. Gue tahu tentang pendapat-pendapat Elly dan karakteristiknya, tapi gue hampir gak kenal siapa Peter.
It Happened One Night...actually, I don't really understand the title. But IHON really presented a good chemistry, and mix some very romantic moments with un-hurry plot. 8,5/10
pic cr :
walkinthedust.wordpress.com
movieclassics.wordpress.com
oscars.org